Kamu harus selalu siap siaga! Entah siang, entah malam. Sebab Aku akan datang untuk mengambil kamu di saat-saat yang tidak kamu sangka. Karena itu berjaga-jagalah!
Saudara-saudaraku, pesan di atas seakan adalah sebuah pesan abadi. Artinya isi pesan itu selalu aktual untuk hidup kita setiap hari, dari detik ke menit, sepanjang tahun hingga akhir hayat setiap insan. Karena itu, kita semua, dituntut untuk selalu waspada. Bukan waspada tanpa aksi, tetapi selalu dalam rana beraksi-kasih, yaitu berbuat baik.
Siapa mengira, tanggal 4 Agustus 2018, adalah detik-detik terakhir bagi hampir ratusan orang yang tiba-tiba harus meninggalkan keluarga yang mereka sayangi untuk selamanya. Sedangkan hampir 2000 lebih orang harus mengungsi terpaksa dengan meninggalkan rumah mereka yang telah menjadi puing. Entah ke mana mereka akan pergi, tapi yang pasti bahwa mereka harus pergi menjauh dari ancaman gempa yang memungkinkan bencana dan tsunami susulan yang lebih dahsyat.
Gempa yang mengguncang Lombok membuat Indonesia berkabung lagi. Seakan bencana alam terus mengintai Bumi Pertiwi dan dunia yang kita huni. Kita semua, turut berbela rasa dengan mereka yang sedang berduka dan luka; berbelasungkawa kepada mereka yang telah meninggal dunia. Semoga mereka yang telah diambil dari tengah-tengah keluarganya, dianugerahi tempat istirahat abadi bersama para bidadari surgawi. Seperti telah di kataNya: "Aku mendahului kamu, untuk menyiapkan tempat bagimu sekalian".
Kenyataan itu, membuat manusia semakin sadar bahwa kita semua hanya makhluk musafir di dunia ini. Dunia yang indah ini, bukanlah rumah abadi kita yang sebenarnya. Tapi sekedar cerminan untuk hidup yang lain. Sebagai orang beriman kita percaya dan benar-benar percaya bahwa rumah masa depan itu memang benar ada dan sungguh disiapakn untuk kita. Sebagai makhluk peziarah, tugas kita adalah selalu berbenah diri tanpa lelah sambil berbuat baik untuk membangun dunia ini , yang telah dititipkan kepada kita semua untuk dilestarikan.
Saudara-saudaraku, selain berdoa, kitapun dapat meringankan penderitaan para saudara kita yang tertimpa bencana di Lombok. Bantuan Sahabat Yesus, dapat disalurkan melalui rekening yang ditampilkan di layar Televisi Anda. Saat-saat seperti inilah kita membuka hati untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita. Seperti kata Sahabat kita: "Ketika Aku lapar kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus kamu memberi Aku minum. Sahabat-sahabatKu, dari Lombok suara piluKu memanggil setiap kamu; di depan pintu hatimu, Aku mengetuk pintu: Tolong bukkan pintu untuk Aku".
Semoga, kamu semua selalu waspada, dan teruslah berbuat baik, sampai akhir zaman. Salam Persahabatan.
Comments
Post a Comment
Hosik hela komentariuiha ne'e