TIMOR NOW HATENE - Dua investor pertambangan Australia ingin penduduk lokal untuk mencari di alam Timor Leste tentang apa saja yang belum dimanfaatkan untuk usaha mereka selanjutnya.
Pendiri dan direktur, salah satu perusahaan di Australia mengatakan perusahaan swasta itu telah mencari peluang biji besi di Australia Selatan sebelum memberangkatkan delegasi perdagangan mereka ke Timor Leste.
Mereka menemukan "negara yang luar biasa prospektif namun kurang dieksplorasi," kata sumber itu.
Kabar baik yang yang diperoleh dari perjalanan tersebut adalah, perlahan-lahan, perusahaan dari negera tersebut akan memprakarsai Forum Bisnis Timor-Leste - Australia untuk menyebarkan pesan bahwa para penambang Australia yang ingin pergi ke luar negeri tidak harus melakukan perjalanan ke Afrika, tapi cukup di Timor Leste.
Lagi kata sumber itu bahwa uang dari China, Indonesia dan Singapura sudah mengejar peluang penambangan, terutama mangan, di negara yang baru merdeka tersebut.
Ketika mulai menyelidiki negara yang berpenduduk 1,6 juta orang tersebut, referensi geologis utama adalah dua peta yang diproduksi pada 1930-an dan 1960-an oleh bangsa Portugis.
Dengan tidak adanya kode penambangan yang ditetapkan, perusahaan-perusahaan itu telah beroperasi di bawah lisensi untuk penelitian ilmiah.
"Kami telah mengambil pengamatan dan sampel dari banyak lokasi di sekitar Timor Leste, dan kami didorong oleh apa yang kami lihat," kata salah satu sumber.
Salah satu perusahaan yang berbasis di Melbourne telah mengajukan enam izin eksplorasi di berbagai wilayah negara setengah pulau itu untuk mengejar eksplorasi penambangan logam mulia.
Salah satu Direktur perusahaan mengatakan dia optimis dengan lisensi, yang tidak bergantung pada kode penambangan baru yang akan diperkenalkan akhir tahun ini, akan segera diterbitkan.
Ada perusahaan dari luar, seperti Australia berencana untuk menggunakan pengalaman kerja lapangan mereka untuk mengidentifikasi perusahaan apa yang sudah beroperasi di Timor Leste dapat mengembangkan kemampuan mereka untuk mendukung eksplorasi pertambangan. Ini termasuk yang sudah mendukung sektor minyak dan gas di lepas pantai.
Di sebuah negara yang tidak terbiasa menambang di luar penggalian, ada sumber yang mengatakan ada perusahaan dari luar mungkin dapat melakukan pengeboran tahun depan, bila sudah mendapat lisensi yang diperlukan.
"Anda benar-benar ingin melakukan keterlibatan masyarakat dengan benar sebelum Anda pergi dan menempelkan ring pengeboran di halaman belakang rumah seseorang," katanya.
Timor-Leste, sebagai bangsa yang diakui dunia internasional, telah merdeka belas tahun, tetapi baru mulai eksplorasi alamnya, antara lain seperti penambangan, untuk mendukung perekonomiannya.
Ketika sebuah pelabuhan baru di dekat ibu kota Dili membutuhkan penggalian besar-besaran, ada perusahaan yang memperkenalkan pembuat bahan peledak kepada Pemerintah untuk membantu mengembangkan kode bahan peledak.
Juga sumber tersebut mengatakan bahwa Timor Leste adalah peluang bagi perusahaan pertambangan yang berpengalaman dalam mengeksplorasi di negara-negara berkembang.
"Ini tempat yang aman, dan kamu tidak bisa mengatakan itu 10 tahun yang lalu," kata sumber itu lagi.
Semoga Timor Leste makin maju dan makmur.
Dikutip dari berbagai sumber - Gcb
Pendiri dan direktur, salah satu perusahaan di Australia mengatakan perusahaan swasta itu telah mencari peluang biji besi di Australia Selatan sebelum memberangkatkan delegasi perdagangan mereka ke Timor Leste.
Mereka menemukan "negara yang luar biasa prospektif namun kurang dieksplorasi," kata sumber itu.
Kabar baik yang yang diperoleh dari perjalanan tersebut adalah, perlahan-lahan, perusahaan dari negera tersebut akan memprakarsai Forum Bisnis Timor-Leste - Australia untuk menyebarkan pesan bahwa para penambang Australia yang ingin pergi ke luar negeri tidak harus melakukan perjalanan ke Afrika, tapi cukup di Timor Leste.
Lagi kata sumber itu bahwa uang dari China, Indonesia dan Singapura sudah mengejar peluang penambangan, terutama mangan, di negara yang baru merdeka tersebut.
Ketika mulai menyelidiki negara yang berpenduduk 1,6 juta orang tersebut, referensi geologis utama adalah dua peta yang diproduksi pada 1930-an dan 1960-an oleh bangsa Portugis.
Dengan tidak adanya kode penambangan yang ditetapkan, perusahaan-perusahaan itu telah beroperasi di bawah lisensi untuk penelitian ilmiah.
"Kami telah mengambil pengamatan dan sampel dari banyak lokasi di sekitar Timor Leste, dan kami didorong oleh apa yang kami lihat," kata salah satu sumber.
Salah satu perusahaan yang berbasis di Melbourne telah mengajukan enam izin eksplorasi di berbagai wilayah negara setengah pulau itu untuk mengejar eksplorasi penambangan logam mulia.
Salah satu Direktur perusahaan mengatakan dia optimis dengan lisensi, yang tidak bergantung pada kode penambangan baru yang akan diperkenalkan akhir tahun ini, akan segera diterbitkan.
Ada perusahaan dari luar, seperti Australia berencana untuk menggunakan pengalaman kerja lapangan mereka untuk mengidentifikasi perusahaan apa yang sudah beroperasi di Timor Leste dapat mengembangkan kemampuan mereka untuk mendukung eksplorasi pertambangan. Ini termasuk yang sudah mendukung sektor minyak dan gas di lepas pantai.
Di sebuah negara yang tidak terbiasa menambang di luar penggalian, ada sumber yang mengatakan ada perusahaan dari luar mungkin dapat melakukan pengeboran tahun depan, bila sudah mendapat lisensi yang diperlukan.
"Anda benar-benar ingin melakukan keterlibatan masyarakat dengan benar sebelum Anda pergi dan menempelkan ring pengeboran di halaman belakang rumah seseorang," katanya.
Timor-Leste, sebagai bangsa yang diakui dunia internasional, telah merdeka belas tahun, tetapi baru mulai eksplorasi alamnya, antara lain seperti penambangan, untuk mendukung perekonomiannya.
Ketika sebuah pelabuhan baru di dekat ibu kota Dili membutuhkan penggalian besar-besaran, ada perusahaan yang memperkenalkan pembuat bahan peledak kepada Pemerintah untuk membantu mengembangkan kode bahan peledak.
Juga sumber tersebut mengatakan bahwa Timor Leste adalah peluang bagi perusahaan pertambangan yang berpengalaman dalam mengeksplorasi di negara-negara berkembang.
"Ini tempat yang aman, dan kamu tidak bisa mengatakan itu 10 tahun yang lalu," kata sumber itu lagi.
Semoga Timor Leste makin maju dan makmur.
Dikutip dari berbagai sumber - Gcb