Skip to main content

JOKO WIDODO: PRESIDEN WONG-CILIK KEMBALI MEMIMPIN INDONESIA

Pak Joko Widodo, pria bertubuh kecil, mudah senyum dengan siapa saja, yang kerap dicap oleh lawan politiknya planga-plongo, ternyata memiliki karakter yang kuat dalam gaya kepemimpinannya. Hal itu nampak dalam derap-langkahnya ketika menjalin kedekatannya dengan masyrakat pelosok  yang terlupakan dengan membangun perekonomian pedesaan. Karena itu kemenangan Joko Widodo - Amin Maruf, pada Pemilihan Umum 2019, adalah kemenangan wong-cilik yang bernurani-bersih, bukan mereka yang melegalkan segala cara untuk meraih kekuasaan.


Presiden Indonesia, Joko Widodo, telah mengumumkan bahwa dia telah memenangkan pemilihan kembali setelah menerima sekitar 54% suara, namun menunda mengumumkan kemenangannya  untuk menunggu hasil resmi KPU, meskipun penantangnya telah membuat klaim kemenangan yang mustahil.

Widodo, setelah bertemu dengan partai-partai koalisinya, mengatakan kepada para wartawan bahwa pemimpin Malaysia, Singapura, Turki dan beberapa negara lain telah menyampaikan  selamat atas kemenangannya untuk masa jabatan kedua, 2019-2024.

Perkiraan pemilihan didasarkan pada apa yang disebut "Quick Count" (penghitungan cepat) di TPS - TPS sampel oleh beberapa organisasi survei kredibel. Widodo mengatakan hampir 100% sampel TPS telah dihitung. Quick Count, dari beberapa lembaga, telah memperlihatkan  keakuratannya  dalam pemilihan sebelumnya.

“Kita semua tahu bahwa perhitungan "Quick Count" adalah metode perhitungan ilmiah. Dari pengalaman negara dalam pemilihan sebelumnya, akurasinya adalah 99,9%, hampir sama dengan hasil penghitungan nyata yang dilakukan KPU, "kata Widodo.

Saingan Joko Widodo, yaitu jenderal Prabowo Subianto, telah mengklaim ia memenangkan 62% suara dalam pemilihan hari Rabu (17/04) berdasarkan jumlah Quick Count internalnya sendiri, mengulangi klaim yang sama ketika ia kalah dari Widodo pada 2014. Karena itu, Komisi Pemilihan Umum diwajibkan untuk merilis hasil resmi sebelum 22 Mei.

Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, adalah pos terdepan demokrasi di lingkungan pemerintah otoriter Asia Tenggara dan diperkirakan menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030. Masa jabatan kedua untuk Joko Widodo, presiden Indonesia pertama dari kalangan wong-cilik, bukan elit, bisa semakin memperkuat demokrasi di Indonesia selama dua dekade.

Prabowo Subianto, seorang nasionalis yang kuat dan dari kalangan elit Jakarta, menjalankan kampanye berbasis ketakutan, menyoroti apa yang dia lihat sebagai kelemahan Indonesia dan risiko disintegrasi atau eksploitasi oleh kekuatan asing.

Joko Widodo mengatakan bahwa dia telah mengirim seorang wakil untuk berbicara dengan Prabowo Subianto dan koalisinya. "Sore ini saya telah mengirim utusan untuk menemui Prabowo untuk mengadakan pertemuan, dan jika orang-orang melihat pertemuan kami, kami akan dapat menunjukkan bagaimana pemilu telah berakhir dengan lancar, aman dan damai," katanya. 

Menteri keamanan negara itu dan kepala militer dan polisi mengatakan sebelumnya pada hari Kamis bahwa mereka akan menindak setiap upaya untuk mengganggu ketertiban umum sementara hasil resmi dari pemilihan presiden dan legislatif dihitung dan terupdate oleh KPU.

Menteri keamanan, Pak Wiranto mengatakan pada konferensi pers dengan kepala polisi dan militer bahwa pasukan keamanan akan "bertindak tegas" terhadap segala ancaman terhadap pemerintah. Dia mengatakan pula bahwa jumlah pemilih 80,5% diberikan pada pemenang pemilihan presiden adalah  "legitimasi tertinggi", artinya hak suara rakyat tidak bisa diganggu gugat oleh siapa pun.

Kepala polisi nasional, Tito Karnavian, mengatakan Komisi Pemilihan Umum dan pengadilan adalah lembaga yang tepat untuk menyelesaikan keluhan tentang pemilihan.

Pendukung Muslim garis keras Prabowo Subianto berencana untuk mengadakan sholat massal di Jakarta Pusat pada hari Jumat (19/04), tetapi tidak jelas apakah acara tersebut akan diijinkan oleh pihak keamanan, dalam hal ini Polri.

"Saya menghimbau semua orang untuk tidak memobilisasi massa, baik mobilisasi untuk merayakan kemenangan atau mobilisasi tentang ketidakpuasan," kata Karnavian.

Pemilihan itu merupakan kegiatan negara dengan melibatkan 193 juta orang yang memenuhi syarat untuk memilih, lebih dari 800.000 tempat pemungutan suara dan 17 juta orang terlibat dalam memastikan pemungutan suara berjalan dengan lancar. Helikopter, kapal, dan kuda digunakan untuk membawa surat suara ke pelosok kepulauan yang terpencil dan tidak bisa diakses.

Pemungutan suara berjalan lancar dan damai,  terlepas dari beberapa distrik di mana masalah logistik menyebabkan penundaan. Kondisi ini menggambarkan sebuah prestasi luar biasa bagi sebuah negara yang dipenuhi dengan kekerasan politik.

Kampanye Widodo yang tanpa mewanti-wanti lebih menyoroti kemajuan dalam pengurangan kemiskinan dan peningkatkan infrastruktur Indonesia yang tidak memadai dengan membangun pelabuhan baru, jalan tol, bandara, dan angkutan massal cepat dan pemerataan harga BBM.  Pernyataan dalam setiap kampanyenya sebagian besar  menjadi kenyataan, seperti bulan lalu di Jakarta, kota  yang sarat penduduk itu telah diresmikan  pembukaan kereta bawah tanah.

Akhirnya, semua kenyataan itulah yang mengantar Joko Widodo ke pangkuan kemenangan yang kedua kalinya sebagai Presiden wong-cilik, yang dicintai oleh orang-orang kecil dan mereka yang memiliki nurani bersih.

Selamat untuk rakyak Indonesia!

(Gcb).